Toko Batik Indonesia - Ebatik Grosir Trusmi Cirebon Indonesia

Saturday, February 28, 2015

Batik Cirebon - Ibnu Riyanto , Juragan Batik Termuda Dari Cirebon

Batik Cirebon
Ibnu Riyanto Owner Trusmi Group dan Juragan Batik Termuda dari Cirebon
Batik Cirebon - Nama Kampung Trusmi yang terletak di kecamatan Plered, kabupaten Cirebon semakin dikenal karena batiknya. Nama Trusmi semakin dikenal karena produksi batiknya menembus selera konsumen kelas lokal hingga internasional.

Ada sekitar 2.500 pengrajin batik disana, salah satunya adalah Ibnu Riyanto. Pria berusia 27 ini merupakan pemiliki “Pusat Grosir Batik Trusmi”, di Cirebon.

Ibnu merintis usahanya pada tahun 2006 setelah menikah saat berusia 17 tahun. Bermodalkan uang 15 juta yang berasal dari sumbangan saat pernikahaannya, ibnu memulai usahanya dengan menjual kain putih yang digunakan sebagai bahan dasar pembuat batik.

Batik Cirebon - Ibnu sangat cekatan melihat peluang bisnis, setelah 3 bulan ia pun mulai melebarkan sayapnya merambah ke bisnis batik. Dia membeli batik ke perajin langganannya, lalu menjual ke pemasok kain atau konveksi di seputar Cirebon, Bandung, dan Jakarta.

Setelah dua tahun menjalani bisnis batik, insting bisnisnya pun kian terasah, hubungannya dengan para tengkulak kain batik di tempat asalnya dijadikan peluang untuk semakin memperbesar usahanya. Pada tahun 2008 berbarengan dengan klain Malaysia atas batik justru menguntungkan dirinya, pasalnya saat itu justru permintaan batik kian melonjak. permintaan meningkat pesat, dari tadinya, hanya melayani penjualan di Jawa Barat hingga Jakarta, pasar baju batik Ibnu meluas hingga Palembang dan Surabaya.

Batik Cirebon - Ibnu berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa, ia mendapat julukan sebagai pengusaha sukses di usia muda oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Saat baru berusia 22 tahun, dia mampu membangun Pusat Grosir Batik Trusmi seluas 4.840 m2 di Plered, Cirebon. Grosir batik yang berdiri pada 11 Maret 2011 ini diklaim menjadi grosir batik terbesar di Indonesia.

Saat ini Ibnu telah memiliki 15 toko diseluruh Indonesia, 4 toko berada di Cirebon, dan sisanya tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan bahkan ia berencana membuka tokonya di Singapura.

Tidak puas hanya dengan bisnis batik, PT Trusmi Group yang berada di bawah pimpinannya juga melebarkan sayap merambaki bisnis properti, dan kuliner. Saat ini Ibnu telah memiliki jumlah kariawan yang cukup banyak, sebanyak 1.000 karyawannya tersebar di Indonesia.( Batik Cirebon )

Friday, February 27, 2015

Batik Cirebon - Kantongi 700 Juta/Tahun Karena Jual Batik Hingga Eropa

Batik Cirebon

Batik Cirebon - Tidak dipungkiri lagi, wilayah Papua masih jauh tertinggal dibanding daerah lain di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makasar dan lain sebagainya. Namun siapa sangka, selain mempunyai wilayah yang indah, Papua juga mempunyai produk yang dijual ke luar negeri dan menembus pasar Eropa.

Adalah Jimmy Afaar yang mampu membuat batik asli Papua. Dia mengawali karirnya menjadi asisten desainer dalam negeri. Lalu, dia mencoba untuk membuat desain baju dan motif sendiri. "Saya dulu jadi asisten desainer. Tetapi, saya disuruh maju untuk bikin batik ini," ujar dia kepada wartawan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (26/2).

Sebelum berkarya membuat batik,

Batik Cirebon - Jimmy terlebih dulu belajar untuk menulis batik di Pekalongan, Jawa Tengah. Usai belajar selama enam bulan, pria asal Jayapura ini pulang kampung untuk mulai membangun usahanya.

Dengan modal hanya Rp 6 juta, pada tahun 2007 Jimmy mampu membuat 16 kain batik dengan motif burung Cenderawasih yang identik dengan Papua. Lalu, dia jual dalam pameran yang digelar di Jayapura. Jimmy pun tidak menyangka dagangannya laris manis.

Batik Cirebon - Bahkan, banyak konsumen yang memesan kain batik tersebut. Hasil dagangannya sebesar Rp 60 juta langsung dijadikan kain batik untuk dipasarkan kembali. Hingga saat ini, Jimmy mampu meraup untung Rp 700 juta per tahun. "Omzetnya paling minim itu Rp 50-60 juta per bulan," kata dia.

Saat ini, usaha Jimmy telah mempekerjakan enam orang untuk membantu dia dalam menulis batik dengan motif Papua. Harga kain batiknya pun bermacam-macam, mulai dari Rp 125.000 per meter hingga Rp 4,75 juta per meternya.

Kain batiknya pun dijual di kota-kota besar seperti Aceh, Medan, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang hingga pasar di Eropa.( Batik Cirebon )

Thursday, February 26, 2015

Batik Cirebon - BATIK Produk Unggulan Jawa Tengah

Batik Cirebon
Ilustrasi : Perajin Batik Sedang Membatik
Batik Cirebon - Industri kreatif batik masih menjadi produk unggulan Jawa Tengah pada 2015, termasuk untuk peningkatkan ekspor, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Prijo Anggoro.

"Kalau untuk batik memang kami terus melakukan ekspor, tahun ini kami masih berupaya meningkatkan ekspor produk batik," katanya di Semarang, Selasa (24/2/2015).

Bahkan, pihaknya mengimbau kepada para perajin batik untuk lebih mengoptimalkan bahan baku lokal sehingga impor bahan baku untuk batik bisa lebih diminimalkan. "Dengan lebih banyak memanfaatkan sumber daya alam lokal maka bisa menekan nilai impor Jateng secara keseluruhan," katanya.

Selain itu, bahan baku lokal dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan baku impor. Ia mengatakan mulai saat ini pelaku usaha, salah satunya perajin batik, harus memperhatikan faktor lingkungan yang antara lain dengan membuat usaha secara ramah lingkungan.

Batik Cirebon - Selain batik, pihaknya juga berupaya terus menggenjot industri kreatif berbahan baku kayu, salah satunya furnitur. Baik furnitur maupun batik bukan merupakan produk yang mudah termakan oleh waktu. Bahkan, pihaknya memastikan permintaan dua produk tersebut dari pasar luar negeri, terus meningkat, di antaranya dari kawasan Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.

"Produk-produk tersebut masih menjadi idola hingga saat ini, yang perlu kami lakukan hanya membuat terobosan-terobosan baru, tujuannya agar kami tidak kalah saing dengan produk dari negara lain," katanya.

Untuk penjualan, pihaknya tidak ingin terpatok pada penjualan ke luar negeri. Ia mengatakan Indonesia khususnya Jateng memiliki pasar yang cukup besar.

Batik Cirebon - Bahkan, dibandingkan dengan negara lain, salah satunya Jepang, masyarakat Indonesia justru memiliki kelebihan, yaitu bersifat moderat atau banyak yang masih berusia muda. Dengan demikian, keinginan mereka untuk membeli produk karena mengikuti tren masih relatif besar.
Kondisi berbeda, katanya, terjadi di Jepang di mana mayoritas masyarakatnya merupakan usia manula sehingga keinginan untuk membelanjakan uang mereka tidak begitu besar. "Tidak mudah bagi kita untuk masuk ke pasar Jepang, jadi lebih baik mengoptimalkan pasar lokal sebelum fokus di ekspor," katanya.( Batik Cirebon )
Sumber : Kabar24.com

Wednesday, February 25, 2015

Batik Cirebon - Mahasiswa UNS Promosi Batik dan Keraton Ke Mancanegara

Batik Cirebon
Aksi mahasiswa Kokushikan University, Jepang, membatik. (Foto: dok. UNS)
Batik Cirebon - Mengajak mahasiswa Jepang membatik dan berdiskusi tentang adat istiadat keraton Jawa. Itulah beberapa cara Universitas Sebelas Maret (UNS) memperkenalkan budaya Jawa ke masyarakat luas, termasuk mancanegara.

Demi mengenalkan sekaligus melestarikan budaya keraton di mata dunia, Pusat Studi Javanologi LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) mengadakan seminar internasional dengan tema utama "Royal Lifestyle". Tema ini diangkat karena gaya hidup Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran masa lampau sempat menjadi trendsetter bagi masyarakatnya.

Batik Cirebon - Pembicara dari Pura Mangkunegaran KRMH. Daradjadi Gondodiprojo, mengatakan bahwa telah terjadi suatu perubahan dalam Pura Mangkunegara. Dalam materi berjudul "Gaya Hidup Bangsawan Mangkunegaran Tahun 1870-1944", dia memaparkan berbagai perubahan tradisi dalam Pura Mangkunegaran.

"Para bangsawan yang semula berada dalam lingkup masyarakat tradisional, berubah menjadi anggota masyarakat modern," kata Daradjadi seperti dikutip dari laman resmi UNS, Senin (23/2/2015).

Perubahan tersebut, kata Daradjadi, disebabkan penyesuaian gaya hidup yang dilakukan para bangsawan keraton. "Mereka menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi kehidupan yang dihadapi melalui percampuran kebudayaan tradisional dengan kepentingan pribadi dan masyarakat luas," ujarnya.

Batik Cirebon - Seminar internasional yang bertajuk "Penguatan Nilai dan Pengembangan Tradisi Keraton pada Era Industri Budaya Antarbangsa" ini juga menghadirkan pembicara dari Kokushikan University, Jepang, Prof. Makasatsu Tozu. Guru besar Kokushikan University tersebut mengatakan bahwa dia tidak terlalu asing dengan ritual menanam dan menuai padi yang diselenggarakan oleh keraton.

"Di Jepang sendiri, ritual yang paling penting adalah ritual menanam padi. Kaisar sendiri menanam padi, memanen padi, dan mempersembahkan hasil itu kepada dewa-dewa," kata Tozu.

Sehari sebelumnya, para pembicara dan beberapa peserta diajak untuk mengenal budaya Jawa lebih dalam di keraton. Mereka diberi kesempatan untuk menyicipi serta melihat proses produksi jamu. Tidak hanya itu, mereka juga diajak berkenalan dengan batik, melihat langsung melihat proses produksi, belajar membatik dan tentu saja berbelanja batik. Selepas itu mereka menghadiri jamuan makan malam dari Pura Mangkunegaran.

"Batik memliki kekuatan bagi yang mengenakan," ujar Tozu tatkala dia dajak melihat batik di Sukoharjo.

Seminar yang dihadiri 150 peserta tersebut, tidak hanya menghadirkan Daradjadi dan Tozu sebagai pembicara. Kegiatan yang digelar di kampus UNS ini juga turut mengundang, Mr Hoosho dari Kyoto Jepang, Dr Bahtiar Mohamad dari UUM Malaysia, Prof Drs Pawito, PhD dari Javanologi LPPM UNS dan KGPH Puger dari Keraton Kasunanan, sebagai pembicara.( Batik Cirebon)
Sumber : Okezone

Tuesday, February 24, 2015

Batik Cirebon - Raih Untung di Pusat Batik Nusantara

batik cirebon
Ilustrasi : Pengrajin Batik Melakukan Aktivitas Membatiknya
Batik Cirebon - Kehadiran para pengrajin batik di Jakarta sebagai pusat bisnis dan perdagangan tentu saja mempermudah dan mendekatkan interaksi pengrajin dan konsumen batik di ibukota.

Pusat Batik Nusantara (PBN) terus berkembang, memasuki usia lima tahun kehadirannya di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta.

Sebagai pusat batik terlengkap, PBN menyediakan berbagai macam pakaian batik, kain batik dan barang-barang bermotif batik dari berbagai daerah di Nusantara.

Aktivitas perdagangan juga sudah mengajak 950 pengrajin atau pedagang batik yang selama ini kesulitan akses pasar.

Public Relation and Promotion Manager Thamrin City, Lucy Ratna mengatakan, momentum ulang tahun kelima di bulan Februari 2015 untuk penguatan dan peningkatan PBN sebagai pusat perdagangan batik terbesar dan terlengkap.

Batik Cirebon - Menurut Lucy, sejak awal kepedulian Thamrin City terhadap UKM dan upaya pelestarian batik sebagai warisan budaya bangsa diwujudkan melalui PBN dengan merangkul pengrajin dan pengusaha kecil yang menempati lokasi di lantai dasar 1, lantai dasar dan lantai 1 Thamrin City , Jakarta.

Hingga memasuki  lima tahun ini, kata Lucy, PBN sudah menghadirkan berbagai pengrajin batik yang berasal dari Pekalongan, Yogyakarta, Bantul, Lasem, Solo Raya, Cirebon, Tasikmalaya, Garut, Purbalinggga, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep, dan Jepara. Demikian juga dari Papua, Kalimantan Selatan dan Padang.

Hadirnya PBN, lanjut Lucy, selain menjembatani kepentingan pengrajin dan pedagang dengan masyarakat pengguna batik, Thamrin City juga melakukan edukasi kepada generasi muda Indonesia supaya lebih menanamkan kecintaan terhadap batik.

Berkembangnya usaha  dan keuntungan berdagang di PBN diakui Hetty Dwi Hendrarti, pemilik toko batik Rizkya Batik Solo di lantai dasar Thamrin City.

Dia mengaku, usaha dagang batik Solo yang dijalakannya sejak tahun 2009 terus berkembang di PBN. Kini,  Hetty sudah memiliki lima gerai atau toko batik di Thamrin City.

“Mulainya cuma punya satu lapak saja, sekarang sudah punya lima toko disini,” ungkapnya.

Batik Cirebon - Dikatakan Hetty, aneka batik Solo dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1,5 juta per piece. Hingga saat ini, penjualan batik cenderung makin ramai, termasuk memasuki tahun 2015 ini.

“Hingga tahun 2015 ini penjualan batik semakin ramai di kunjungi pembeli, apalagi ditopang oleh kemudahan akses ke lokasi Thamrin City yang strategis di pusat kota Jakarta” ucap Hetty.

Diakui Hetty dari penjualan batik per bulan dirinya bisa meraih omset penjualan hingga sebesar Rp 500 juta.

Keuntungan berusaha dagang batik di Thamrin City juga diakui Rudi Alfayed, pemilik toko batik Ekspose di lantai dasar 1 Thamrin City yang menjual aneka jenis batik Jawa Barat.

“Kita menjual aneka batik Jawa Barat dari harga Rp 60.000 hingga Rp 1,5 juta,” ujar Rudi.

Rudi mengakui, memasuki tahun 2015 ini, penjualan aneka batik Jawa Barat dari toko-toko miliknya di Thamrin City mulai ramai dengan omset rata-rata mencapai Rp 450 juta hingga Rp 500 juta sebulan.

“Lokasi Thamrin City yang strategis di pusat kota Jakarta dan harga batik yang tidak terlampau mahal membuat orang memilih belanja disini,” kata Rudi.( Batik Cirebon )

Monday, February 23, 2015

Batik Cirebon - Perempuan Lulusan Teknik Planologi Desain 100 Motif Batik Kaltim

batik cirebon
Motif Batik Khas Kalimantan Timur
Batik Cirebon - Bermacam baju batik dipajang di segi kanan lobi Guest House Pemprov Kalimantan timur yang berlokasi di Balikpapan, Kamis (12/2) tempo hari. Mendekati siang, sebagian karyawan mulai repot mengemasinya ke kotak spesial. Tidak cuma pakaian. Ada pula bermacam tas, sepatu, selendang serta yang lain. Seluruhnya bermotif khas Kalimantan timur.

Mau memperkenalkan Propinsi Kalimantan timur ke pasar nasional ataupun internasional dari segi fashion etnik. " Itu motivasi paling utama. Saya mau Kalimantan timur ini di ketahui orang hingga di negeri manapun lewat fashion etniknya. Terdapat beberapa batik khas motif spesial Kalimantan timur yang saya design sendiri, " ungkap Fanti Wahyu Nurvita, memulai bincang-bincangnya dengan Tribun di sudut lobi.

Bukan sekedar batik. Fanti --begitu bila disapa-- juga bikin tenun khas Kalimantan timur yang berkwalitas premium. " Saya ingin bertindak mengangkat Kalimantan timur lewat cara yang tidak sama. Karena kerajinan khas Kalimantan timur kan sangatlah banyak, tetapi seakan-akan belum tersentuh. Umpamanya lampit, seakan-akan cuma hanya lampit. Bila lampit seperti ini kan lain, ada lukisan di atasnya. Saya mau mengolahnya jadi product yang bernilai lebih, " papar Fanti sambil menunjuk lampit sebagai alas duduknya, tempo hari.

Batik Cirebon - Wanita asal Semarang, Jawa Tengah, memulai usaha fashion khas Kalimantan timur th. 2008. Diawali dengan bikin butik khusus batik di tempat tinggalnya di Samarinda. Butik itu dinamai " Butik Hesandra " (sesuai sama nama anaknya), serta jual baju batik dari beragam daerah di nusantara. " Tetapi customer serta pemerintah daerah merekomendasikan saya untuk lebih konsentrasi meningkatkan batik Kalimantan timur. Pada akhirnya th. 2010 saya serius konsentrasi meningkatkan batik Kalimantan timur. Ya sarung, tenun, semua jenisnya, " katanya.

Usaha spesial batik Kalimantan timur dimulainya dengan mengeksplor motif. " Saya mendatangi beberapa pakar yaitu orang-orang Dayak di Samarinda, saya pelajari beragam motif Dayak serta berarti ataupun maksudnya. Saya juga mendatangi Disperindag Kota Samarinda untuk meminta rekomendasi atau buku perihal motif-motif khas Kalimantan timur, juga searching di internet. Ini langkah paling baik untuk membuahkan motif yang tidak sama, " papar Fanti, lulusan Tehnik Planologi Kampus Diponegoro (Undip) Semarang.

Batik Cirebon - Lantaran belum mempunyai workshop, jadi design motif itu sangat terpaksa dititipkan Fanti pada orang lain untuk ditangani. Akhirnya sudah pasti kurang sesuai sama harapan. Dengan semangat serta ketekunan, satu tahun lalu atau th. 2011, Fanti punyai workshop sendiri serta berkembang cepat sampai saat ini.

Workshop batik punya Fanti berlokasi di Pekalongan, Jawa Tengah. Sedang untuk menjahit, bordir dsb dipusatkan di Jakarta. Maklum, saat ini Fanti berdomisili di Jl Mertilang IX Ka7 No. 18 Bintaro Bidang 9 Tangerang. Sedang Galeri Hesandra terus ada di Ruko Mal Lembuswana Blok C-16 Jl S Parman Samarinda.

Batik Cirebon - Sebatas di ketahui, Fanti pertamakali datang ke Kota Samarinda th. 2003. Saat itu ia ikuti sang suami, Wahyu Setiaji, yang bertugas di Perusahaan Daerah (Perusda) Pertambangan Propinsi Kalimantan timur. Sepanjang delapan th. mereka tinggal di Samarinda. Pas 2011, saat kerja suaminya selesai lantas mereka kembali ke Jakarta. " Saya pernah buka galeri di Mal Lembuswana pada 2011, th. itu juga saya geser ke Jakarta. Sesudah geser, usaha ini berkembang lebih cepat jadi saya mesti bolak-balik Jakarta serta Kalimantan timur, " tutur Fanti seraya memberikan, Galeri Hesandra Samarinda saat ini mempekerjakan delapan karyawan. Sedang di workshop sejumlah 30 karyawan.

Sampai awal 2015 ini, Fanti telah membuat serta mendesain sendiri lebih 100 motif batik khas Kalimantan timur. Intinya ia mendesain motif berdasar pada flora, fauna serta budaya di Kalimantan timur. " Semasing daerah di Kalimantan timur mempunyai kekhasan serta itu yang saya angkat jadi motif. Seperti enggang, penyu, kapal tambangan, pesut, serta yang lain. Product seluruhnya motif itu banyak diminati. Karena semasing mempunyai ciri-ciri. Customer terkadang pilih product di galeri sesuai sama asal daerahnya. Umpamanya, orang Samarinda tiapkali beli senantiasa ajukan pertanyaan motif Samarinda yang mana? Orang Kutai maunya batik yang motif Kutai. Begitupun motif Dayak, Tana Tidung, Bontang, Berau serta yang lain, " tandas Fanti. ( Batik Cirebon )

Sunday, February 22, 2015

Miss Universe 2014 Paulina Vega Jatuh Hati pada Batik Cirebon

Batik Cirebon - Dalam kunjungan resmi pertamanya berbarengan Puteri Indonesia 2015 yang baru dipilih, Anindya Kusuma Putri, Miss Universe 2014 Paulina Vega tampak kenakan gaun batik khas cirebon dengan design modern.

batik cirebon 
Didapati di Pendopo Living World Alam Sutera, Tangerang, Sabtu (21/2/2015), keduanya kenakan gaun batik dengan rancangan moderen keluaran Batik Muda. Motif batik yang diambil keduanya yaitu Batik Cirebon.

Batik Cirebon - "Sesungguhnya terdapat banyak pilihan baju yang akan kami gunakan hari ini. Saya sempat juga bingung memilihnya. Namun selanjutnya saya pilih baju ini lantaran terkecuali motifnya menarik, rancangannya juga sederhana serta mempermudah gerakan saya namun terus tampak modis serta anggun, " kata Paulina Vega saat di tanya Liputan6. com tentang baju pilihannya itu.

Batik Cirebon - Gaun batik bermodel A-Line dengan detil renda emas dibagian dada serta tepian bawah jadi pilihan Vega untuk dikenakan selama seharian ini. Ia tampak terasa nyaman serta bebas bergerak dalam baju itu.

Vega menggabungkan gaun batiknya itu dengan sepatu heels emas berbuntut lancip dan suatu arloji berwarna seirama. Keseluruhnya penampilannya tampak menyatu dengan warna kulit serta rambutnya yang cokelat emas. Cantiknya! ( Batik Cirebon )

Saturday, February 21, 2015

Batik Cirebon - Batik Abstrak Tetet Cahyati Tembus Pasar Eropa

batik cirebon
Tetet Cahyati Pencetus Batik Abstrak
Batik Cirebon - Batik abstrak Bandung, Jawa Barat yang diperkenalkan oleh Tetet Cahyati selain diminati pasar Asia juga berhasil menembus pasar Eropa yaitu di Praha, Republik Ceko.

"Batik abstrak ini diminati masyarakat di Praha, selain itu juga Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, serta India," kata Tetet Cahyati di Depok, seperti dilansir Antara, Jumat (20/2).

Ia menjelaskan batik abstrak ini merupakan kombinasi antara lukisan, lagu dan puisi. Batik juga terus berkembang sesuai zaman, kain khas Indonesia dan warisan budaya bangsa tersebut terus berevolusi dan berkembang.

Wanita asal Bandung ini mengatakan pula bahwa batik abstrak yang indah dan elegan menjadi ciri khas. "Ide ini berawal dari kecintaan saya terhadap seni lukis. Sebelum membatik saya suka membuat lukisan, menulis lagu dan puisi," jelasnya.

Batik Cirebon - Tetet mulai membatik pada 2007 dan melukis sejak 2005. "Sejak kecil saya memang suka melukis karena kedua orang tua saya adalah pelukis, yakni Popo Iskandar dan Djuariah Iskandar," ujarnya.

"Awalnya saya iseng saja membuat beberapa potong kemudian banyak yang suka dan akhirnya dijadikan bisnis. Penyuka batik saya nggak hanya dari kalangan ibu-ibu melainkan ada juga dari kalangan remaja," jelasnya pula.

Batik Cirebon - Ia menjelaskan lagi jika pembuatan kain batiknya masih menggunakan cara tradisional dengan menggunakan dicanting, kemudian tiga kali mengalami proses pencucian dan dijemur.

"Untuk membuat batik tulis 100 persen sempurna itu sulit, karena ini kan masih menggunakan canting. Satu bahan bisa selesai hingga tiga minggu dan menghasilkan 30 hingga 50 potong," katanya.

Tetet menyebutkan, batik abstrak hasil karyanya telah dipatenkan pada 2008, dengan harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp100 ribu hingga Rp2,5 juta per meter.

Kain batik abstrak Tetet untuk di Indonesia sudah dipakai oleh beberapa tokoh, antara lain Ari Sudarsono, Mutia Hatta, Dewi Motik, Megawati Soekarno Putri, Linda Gumelar, dan lain-lain.( Batik Cirebon )

Sumber : Harian Terbit

Friday, February 20, 2015

Batik Cirebon - Naga Batik Sepanjang 150 Meter Meriahkan Imlek

batik cirebon
Ilustrasi Naga Barongsai Saat Perayaan Imlek
Batik Cirebon - Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) X siap digelar 1-5 Maret 2015 di Kampung Ketandan. PBTY digelar untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2566 dan Cap Go Meh.

Tahun ini, PBTY X mengangkat tema 'Merajut Budaya, Merenda Kebersamaan' yang mencerminkan bahwa budaya Tiongkok memiliki 1001 macam budaya. Festival ini dirancang selayaknya Jogja Java Carnival, yang dimeriahkan pameran budaya, atraksi liong samsi, naga barongsai, wayang potehi, karnaval kirab budaya, jogja dragon festival, lomba karaoke, panggung hiburan, hingga bazaar yang menjual pernak-pernik Imlek.

Uniknya, tahun ini akan ada kolaborasi pementasan Wayang Cina Jawa atau Wacinwa dengan lakon Sin Teng San dan Sin Jin Koei. Selain itu, ada juga Naga Batik sepanjang 150 meter turut memeriahkan PBTY X.

Festival akan dimulai pada Minggu (1/3/2015) dengan karnaval budaya, yang mulai dari Taman Parkir Abubakar Ali menuju Titik Nol Kilometer, Yogyakarta. Ada 15 group naga siap memeriahkan event ini. Panitia telah menyediakan hadiah total Rp30 juta dan piala Raja Hamengku Buwono X.

Batik Cirebon - Acara akan dimulai pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB setiap harinya. Selama lima hari, Kampung Ketandan akan disulap menjadi Kampung Cina. Berbagai ornamen warna merah dan lampion akan memenuhi seluruh wilayah, sehingga mirip dengan Cina Town.

PBTY X sengaja diadakan di Kampung Ketandan, karena tempat ini merupakan saksi sejarah akulturasi budaya Tionghoa, keraton, dan warga Kota Yogyakarta. Letaknya strategis di pusat kota, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Jalan Suryatmajan, Jalan Suryotomo, dan Jalan Los Pasar Beringharjo.
Sejak 200 tahun lalu, Kampung Ketandan menjadi tempat tinggal bagi masyarakat Tionghoa. Sehingga diakui sebagai kawasan Pecinan di Yogyakarta. Arsitekturnya didominasi nuansa tempo dulu, dengan ciri khas bangunan memanjang ke belakang karena digunakan sebagai tempat tinggal sekaligus toko.

Sebagian besar penduduk Kampung Ketandan berprofesi sebagai pedagang emas dan permata, toko kelontong, toko herbal, kuliner, dan penyedia berbagai kebutuhan pokok. Menjelang 1950-an, hampir 90 persen penduduk beralih menjadi pedagang emas.( Batik Cirebon)
Sumber : Metro News

Thursday, February 19, 2015

Batik Cirebon - Belajar Batik Gratis Di Bangkalan

batik cirebon
Para Siswa dan Siswi SMPK Dharma Mulya Surabaya Belajar Membatik
Batik Cirebon - Tren mengenakan busana batik tak hanya berlaku untuk orang dewasa. Anak-anak muda pun mulai menggandrungi fesyen itu. Bagi sebagian orang, kan lebih menyenangkan kalau tak sekadar mengenakannya, melainkan turut membuatnya.

Dulu, busana batik masih mendominasi kalangan tua. Pembatiknya pun rata-rata berusia dewasa. Jadi, ilmu membatiknya hanya menular di kalangan-kalangan tua.

Lantaran itu, sebuah sekolah swasta di Surabaya, Jawa Timur, membawa anak-anak didiknya untuk membatik di Bangkalan. Pihak SMPK Dharma Mulya Surabaya mewajibkan siswa-siswa yang ikut dalam kegiatan itu untuk membatik.

Pada Selasa (17/2/2015) pagi, puluhan siswa Kelas VII SMPK Dharma Mulya berkumpul di Desa Tonjung, Burneh, Bangkalan. Mereka berbondong-bondong mendatangi sanggar membatik 'Peri Kecil' di desa tersebut.

Batik Cirebon - Mereka tampak bersemangat. Kegiatan itu dimulai dengan mengenal alat-alat membatik, seperti canting. Lalu, mereka membubuhkan pewarna di selembar kain dan membentuknya seperti gambar.

"Seru juga sih, walaupun masih sering belepotan mencantingnya, tapi puas lihat hasil karya sendiri," terang Hana, siswa kelas 7 SMPK Dharma Mulya Surabaya.

Hana mengaku sering belajar menggambar di sekolah. Tapi, membatik dengan canting di selembar kain merupakan hal yang sulit, tapi menantang.

Yang lebih menyenangkan adalah pemilik butik 'Peri Kecil', Puji Sri Rahayu, menggratiskan kursus kilat itu. Jadi, para siswa tak harus membayar ilmu membatik itu. Sebab, Puji ingin menularkan ilmu membatik sehingga kaum muda dapat mempertahankan budaya lokal di tengah gempuran modernisasi.

"Kami menggratiskan ini mas, pelajar hanya disuruh membeli bahan yang mereka gunakan saja. Hal ini kami lakukan agar anak-anak juga suka dan memahami cara membatik, bukan hanya suka menggunakan," ujar Sri Puji Rahayu.( Batik Cirebon )
Sumber : Metro news

Wednesday, February 18, 2015

Batik Cirebon - Inilah Hasil Perpaduan Budaya Tiongkok dan Jawa

batik cirebon
Lady In Red
Batik Cirebon - Membuat satu karya indah tidak harus terpagar satu budaya yang sama. Lihat saja dua busana rancangan Djoko Sasongko yang diberi judul Lady in Red. Corak khas budaya Tiongkok dan Jawa bisa menjadi satu dalam sebuah rancangan yang simpel dan elegan. Gaun-gaun yang sejatinya terinspirasi dari kemeriahan Imlek itu mampu dipadukan dengan batik yang indah.

Christine Bayu Saputra dan Indies Noe terlihat cantik saat mengenakan busana hasil gabungan antara cheongsam dan batik tersebut. Ditambah dengan tata rias yang artistik, tampilan etnik dalam busana itu diperagakan dua model cantik tersebut. ’’Aku kagum dengan gaun yang aku pakai, serasa merayakan Imlek dengan rasa Indonesia,’’ kata Bobo, sapaan akrab Indies Noe.

Batik Cirebon - Djoko Sasongko selalu mencoba memadukan batik ke dalam semua karyanya. Menurut dia, batik merupakan warisan leluhur yang sangat bernilai dan harus dijaga masyarakat Indonesia. ’’Kalau bukan kita yang melestarikannya, lalu siapa lagi?’’ ujarnya saat ditemui Jawa Pos, Jumat (13/2).

Batik Cirebon - Dia menggunakan bahan-bahan taffeta, beludru, tile Jepang, dan kain-kain tradisional seperti batik, tenun, lurik, dan songket yang dominan merah. Tambahan bordir dengan motif flora emas semakin menguatkan kesan Imlek yang sangat oriental. ’’Kerah cheongsam sebagai wakil budaya Tionghoa, batik sebagai wakil budaya Indonesia,’’ ungkap lulusan Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo pada 2001 tersebut.

Nama Lady in Red adalah penggambaran seorang gadis yang cantik, berani, dan dinamis. Karena itu, Djoko menawarkan dua busana yang sedikit berbeda, namun tetap dalam benang merah yang sama. Untuk gaun yang dikenakan Christine, dia mengedepankan kesan seksi dengan bagian dada yang sedikit terbuka. Sementara itu, busana yang dikenakan Bobo lebih menonjolkan kesan manja, namun tetap elegan. ’’Dua gaun ini untuk gadis lajang, melambangkan kebahagiaan dan semangat hidup yang tinggi,’’ paparnya.(Batik Cirebon)
Sumber : Jawa Pos

Tuesday, February 17, 2015

Batik Cirebon - Mahasiswa Asing Belajar Batik

Batik Cirebon - Dalam kegiatan ‘Visit Fakultas Batik Universitas Pekalongan’. 15 mahasiswa asing belajar tentang budaya khas indonesia yaitu batik.

Mahasiswa tersebut berasal dari delapan negara, diantaranya Bahrain, Brazil, Cina, Taiwan, Vietnam, Perancis, Jerman dan juga Korea Selatan. Para mahasiswa asing tersebut nantinya akan tinggal selama enam minggu di Jawa Tengah. Selain mempelajari kebudayaan Jawa, para mahasiswa asing tersebut juga akan diajak untuk mengeksplorasi berbagai tempat wisata yang ada di Jawa Tengah.

Kegiatan yang digagas Universe Project AIESEC Universitas Diponegoro ini bertujuan untuk memperkenalkan batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia kepada dunia.

Dituturkan Ketua Panitia Universe Project, Soeryani Soebroto, kunjungan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Universe Project.

Batik Cirebon - “Universe Project sendiri merupakan salah satu social project dari AIESEC Undip yang fokus mengenai kebudayaan dan juga pariwisata di Jawa Tengah,” ungkapnya.

“Harapannya dengan belajar kebudayaan Jawa, mereka bisa membantu kami sebagai pemuda Jawa tengah untuk menyebarkan budaya Jawa dan juga membantu mempromosikan tempat-tempat wisata yang ada di Jawa Tengah,” imbuhnya. Ditambahkannya, tujuan jangka panjang dari Universe Project sendiri diantaranya menjadikan Jawa Tengah sebagai salah satu tujuan destinasi bagi turis asing.

Kegiatan tersebut juga mendapat respon positif dari Kepala Prodi Teknik Batik, Muhtadin ST. Ia menuturkan, para mahasiswa asing tersebut akan dikenalkan dengan berbagai pengetahuan batik dan membuat batik.

“Mereka dari luar ini biar tahu persis bahwa batik itu tidak mudah untuk dibuat. Kita memberikan prosesnya dengan cara nyanting, pewarnaan alam/sintetik sampai tahap lanjut. Supaya penghargaan terhadap batik ini bisa muncul karena selain punya nilai budaya yang tinggi, proses pembuatannya tidak mudah,” bebernya.

Batik Cirebon - Para mahasiswa asing tersebut akan dikenalkan batik Indonesia, mulai dari batik pesisiran, kraton dan pedalaman. Bahkan dikenalkan pula budaya yang ada dibalik Batik Indonesia tersebut. Lebih jauh Muhtadin menuturkan pihaknya terbuka untuk memberikan transfer keilmuan terkait workshop maupun showroom bagi siapa saja yang ingin mempelajari Batik.

Selain itu, Wakil Rektor III Dr Beny Diah Madusari, MPi jua mendukung kegiatan kunjungan mahasiswa asing tersebut. Menurutnya, kegiatan ini juga sebagai salah satu sarana memotivasi mahasiswa Unikal agar mampu meningkatkan komunikasi. Tidak hanya mampu berkomunikasi dalam bahasa inggris. Tetapi juga mampu berkomunikasi dengan organisasi manapun. “Sangat welcome banget pokoknya soal ini,” tuturnya. Terkait MEA yang akan dilaksanakan pada Desember mendatang, Beny berharap kedepannya dapat membuka AIESEC di Pekalongan.

“Ini juga sangat mendukung, karena kita juga punya program pertukaran pelajar yang sudah di-acc oleh rektor diantaranya dengan Brunei Darussalam dan Vietnam. Minimal para mahasiswa punya kekuatan komunikasi menjalin link itu sangat penting. Karena kedepan semua sudah menjadi satu,” katanya.

Beny berharap Fakultas Batik dapat menjadi sebuah wadah untuk menggembleng generasi indonesia khususnya karena sejarah dunia dari batik sendiri berpusat di Indonesia. Bahkan Pekalongan sendiri sudah menguasai Batik yang ada di Indonesia. “75% Batik yang dikirim ke luar negeri itu berasal dari Pekalongan dan sekitarnya,” imbuhnya.( Batik Cirebon )

Monday, February 16, 2015

Batik Cirebon - Batik Tulis Bermotif Burung Hantu Khas Tlogweru Demak

Batik Cirebon - Tidak banyak yang tahu bila Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi serta Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta sudah menerbitkan suatu buku Ensiklopedi Batik Yogyakarta. Tetapi sayangnya, ensiklopedi ini masih tetap kurang dalam soal sosialisasi hingga tidak banyak orang-orang yang tahu.

Hal itu berdasar pada info dari Tri Karyadi Riyanto sebagai Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Usaha Mikro Kecil serta Menengah Disperindagkoptan Kota Yogyakarta. Menurut dia, Ensiklopedi Batik Yogyakarta ini telah mulai disusun mulai sejak th. 2012 serta diterbitkan pada th. 2013.

Batik Cirebon - Tetapi sampai masuk th. 2015, pendistribusian buku setebal 84 halaman ini belum optimal.

"Sesaat ini Ensiklopedi Batik Yogyakarta baru kami berikanlah ke sebagian lembaga yang memerlukan serta SMP, SMA, dan SMK negeri saja, " kata Tri.

Sosialisasi yang masih tetap sangatlah terbatas, lanjut Tri, bikin Ensiklopdi Batik Yogyakarta ini kadang-kadang cuma jadi pajangan di rack perpustakaan intansi serta sekolah yang memperolehnya. Atas argumen tersebut, Disperindagkoptan mulai th. ini mulai mengintensifkan sosialisasi ke sekolah-sekolah serta beberapa pengrajin batik.

"Ke depan kami akan mensosialisasikan ke sekolah-sekolah swasta. Jadi tidak cuma sekolah negeri saja yang tahu perihal buku ini," katanya.

Batik Cirebon - Tri juga menjelaskan, untuk lebih memperkenalkan Ensiklopedi Batik Yogyakarta ini, ketika sosialisasi pihaknya juga menyisipkan sebagian materi lain. Kekurangan yang sampai kini berlangsung yaitu ensiklopedi batik Yogyakarta ini cuma ditempatkan ditempat yang sudah ditetapkan tidak ada inginalan selanjutnya.

Oleh karenanya, materi-materi seperti tehnik pewarnaan alam serta estetika dalam menggunakan baju batik juga turut dibicarakan dalam kegiatan.

Materi pewarnaan alami turut diikutkan dalam aktivitas sosialisasi untuk memberi pemahaman pada beberapa pengrajin batik bahwa pewarna alam lebih ramah lingkungan dibanding dengan pewarna kimia. ( Batik Cirebon )

Sunday, February 15, 2015

Batik Cirebon - Ensiklopedi Batik Jogja Masih Kurang Sosialisasi

Batik Cirebon - Tidak banyak yang tahu bila Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi serta Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta sudah menerbitkan suatu buku Ensiklopedi Batik Yogyakarta. Tetapi sayangnya, ensiklopedi ini masih tetap kurang dalam soal sosialisasi hingga tidak banyak orang-orang yang tahu.

Hal itu berdasar pada info dari Tri Karyadi Riyanto sebagai Kepala Bagian Pengembangan Sumber Daya Usaha Mikro Kecil serta Menengah Disperindagkoptan Kota Yogyakarta. Menurut dia, Ensiklopedi Batik Yogyakarta ini telah mulai disusun mulai sejak th. 2012 serta diterbitkan pada th. 2013.

Batik Cirebon - Tetapi sampai masuk th. 2015, pendistribusian buku setebal 84 halaman ini belum optimal.

"Sesaat ini Ensiklopedi Batik Yogyakarta baru kami berikanlah ke sebagian lembaga yang memerlukan serta SMP, SMA, dan SMK negeri saja, " kata Tri.

Sosialisasi yang masih tetap sangatlah terbatas, lanjut Tri, bikin Ensiklopdi Batik Yogyakarta ini kadang-kadang cuma jadi pajangan di rack perpustakaan intansi serta sekolah yang memperolehnya. Atas argumen tersebut, Disperindagkoptan mulai th. ini mulai mengintensifkan sosialisasi ke sekolah-sekolah serta beberapa pengrajin batik.

"Ke depan kami akan mensosialisasikan ke sekolah-sekolah swasta. Jadi tidak cuma sekolah negeri saja yang tahu perihal buku ini," katanya.

Batik Cirebon - Tri juga menjelaskan, untuk lebih memperkenalkan Ensiklopedi Batik Yogyakarta ini, ketika sosialisasi pihaknya juga menyisipkan sebagian materi lain. Kekurangan yang sampai kini berlangsung yaitu ensiklopedi batik Yogyakarta ini cuma ditempatkan ditempat yang sudah ditetapkan tidak ada inginalan selanjutnya.

Oleh karenanya, materi-materi seperti tehnik pewarnaan alam serta estetika dalam menggunakan baju batik juga turut dibicarakan dalam kegiatan.

Materi pewarnaan alami turut diikutkan dalam aktivitas sosialisasi untuk memberi pemahaman pada beberapa pengrajin batik bahwa pewarna alam lebih ramah lingkungan dibanding dengan pewarna kimia. ( Batik Cirebon )

Saturday, February 14, 2015

Batik Cirebon - Cantiknya Seragam Garuda Indonesia

Batik Cirebon - Sebagai maskapai nasional, Garuda Indonesia selalu menyajikan budaya Indonesia di setiap kesempatan. Salah satunya di seragam para pramugari. Bukan sekadar batik dan kebaya, namun seragam ini punya banyak arti.

Tahun 2010 lalu, seragam Garuda Indonesia berganti jadi makin Indonesia. Dengan menggunakan pilihan kain tradisional yaitu batik, dan baju kebaya Kartini, para pramugari terlihat makin cantik.

Seperti ditengok dari channel Garuda Indonesia di Youtube, Selasa (10/2/2015), pilihan kainnya adalah batik dengan model lereng. Dikatakan oleh desainernya, Josephine Werratie Komara atau yang dikenal dengan nama Obin, bahwa motif gondosuli lereng ini merupakan pilihan yang paling elegan.

"Lereng akan membuat yang memakai terlihat anggun dan langsing," tuturnya dalam video.

Batik Cirebon - Masih di kain batik, ada pula titik putih yang diungkapkan sebagai melati yang menambah kecantikan. Tak lupa, ada pula gambar Garuda yang merepresentasikan dari maskapai tersebut.

Untuk warnanya, dipilih 3 jenis yaitu toska, biru dan oranye. Toska dipilih sebagai warna pertama karena sudah sangat identik dengan warna Garuda.

"Rasanya kalau toska itu identik sekali dengan Garuda," ujar Irma Hadisurya dalam video.

Batik Cirebon - Sedangkan untuk warna biru itu identik dengan warna yang langeng, mantap dan terpercaya. Untuk warna oranye dianggap warna yang hangat dan ramah. Jadi, menurut Irma, cocok sekali sebagai warna layanan.

Untuk atasan dipilih baju kebaya Kartini yang dianggap cantik dan elegan. Disempurnakan dengan bros indah di dada.

Bukah hanya cantik, namun pakaian ini juga harus memenuhi estetika kenyamanan dan keamanan dalam bekerja. Seperti diungkapkan oleh salah satu mantan pramugari Garuda, Dianti Poetranto. Di mana seragam pramugari harus memenuhi aspek fungsi yaitu aman dan nyaman.
Jadi, sudah cantik, bisa mudah bergerak pula. Mantap! ( Batik Cirebon )

Friday, February 13, 2015

Batik Cirebon - Sanggar Batik Pengembangan Pengrajin Batik Kebumen

batik cirebon
Ilustrasi : Anak Sedang Belajar Membatik
Batik Cirebon - Gedung Sanggar Batik di sekitar Balai Desa Gemesekti Kecamatan Kebumen Kabupaten KebumenTengah telah diresmikan Asisten Sekda Kebumen bidang Administrasi Dra Dyah Woro Palupi, baru-baru ini.

Bupati Kebumen dalam sambutan tertulisnya mengatakan keberadaan Sanggar Batik sangat penting. Selain sebagai wadah bagi para pengrajin batik untuk mengembangkan usahanya, sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan.

Batik Cirebon - Sementara bagi masyarakat penggemar batik, agar lebih mencintai batik sebagai salah satu warisan budaya.Pembangunan Sanggar batik merupakan hasil pembangunan Program PNPM Perkotaan di Desa Gemeksekti Kecamatan Kebumen.

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu berdirinya Sanggar Batik Gemeksekti ini.

Termasuk Koordinator Kota PNPM Mandiri Perkotaan Kabupaten Kebumen yang telah mendampingi dan memotivasi warga, khususnya para pengrajin batik di Gemeksekti, hingga berdirinya Sanggar tersebut.( Batik Cirebon )

Thursday, February 12, 2015

Batik Cirebon - Salah Satu Bentuk Cara Promosi Batik Indonesia

Batik Cirebon
Model Miss Universe Mempromosikan Batik Indonesia
Batik Cirebon - Banyak cara untuk mengenalkan budaya dan pariwisata Indonesia. KBRI Bangkok, mempromosikannya lewat Miss Universe Thailand 2014 yang melenggak-lenggok dengan cantik sambil membawa batik.

Rabu (11/2/2015) KBRI Bangkok turut berpartisipasi dalam konfrensi pers peluncuran The 48th Diplomatic Red Cross Bazaar yang akan diadakan di Siam Paragon, Bangkok. Rencananya, akan berlangsung pada 28 Februari hingga 1 Maret 2015 mendatang.

Dalam konfrensi pers yang dihadiri duta besar negara lain dan media setempat, tas dan selendang batik khas Indonesia mendapat kesempatan diperagakan oleh Top 5 Miss Universe Thailand 2014. Tentu, tak semua produk dari tiap negara punya kesempatan spesial itu.

Miss Universe Thailand dengan paras cantik dan senyum mengembang pun berlenggak-lenggok sambil membawa kerajinan khas dari Indonesia tersebut. Selain itu, Indonesia juga memamerkan produk kerajinan lain seperti patung Garuda dari Bali, topeng ukir dan miniatur keris.

Batik Cirebon - Saat The 48th Diplomatic Red Cross Bazaar, KBRI Bangkok turut mempromosikan pariwisata Indonesia. Diharapkan, wisatawan dari Thailand kepincut dan makin banyak yang melancong ke Nusantara.

The 48th Diplomatic Red Cross Bazaar merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Palang Merah Thailand dengan berkolaborasi bersama perwakilan asing di Thailand. Tujuannya untuk mempromosikan produk dagang, produk khas, budaya dan pariwisata masing-masing negara peserta.

Acaranya didukung oleh lebih dari 50 anggota corps diplomatic di Thailand dan juga disponsori oleh sejumlah perusahaan ternama di Thailand. Produk berkelas dunia yang dipromosikan antara lain meliputi anggur Perancis, ginseng Korea, jam tangan Swiss, kosmetik Jepang, keju Belanda, dan batik Indonesia.( Batik Cirebon )
Sumber : Detik.com

Wednesday, February 11, 2015

Batik Cirebon - Mengenal Lebih Jauh Motif Batik Indonesia

Batik Cirebon - Sudah jelas batik adalah warisan budaya indonesia yang harus kita jaga dan melestarikan nya sehingga batik indonesia tidak diakui oleh negara lain.

Batik Cirebon - Hal apa yang harus dilakukan sehingga batik indonesia tidak diakui oleh negara lain ?, yaitu dengan cara memakai nya dan melestarikan nya, dalam batik ada beberapa motif yang sangat populer dimata masyarakat indonesia hingga mancanegara.

nah ini macam-macam motif batik yang sangat populer dimata masyarakat :

1. Batik Keraton
batik cirebon
Motif Batik Keraton
Batik Kraton merupakana cikal bakal  dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. 

Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Batik Parang Barong, Batik Parang Rusak termasuk Batik Udan Liris, dan

2. Batik Kawung
batik cirebon
Motif Batik Kawung
Yang menjadi ciri khas dari  motif Kawung adalah berpola bulatan mirip buah Kawung (sejenis kelapa atau kadang juga dianggap sebagai buah kolang-kaling) yang ditata rapi secara geometris. Kadang, motif ini juga diinterpretasikan sebagai gambar bunga lotus (teratai) dengan empat lembar daun bunga yang merekah. 

Lotus adalah bunga yang melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif-motif Kawung diberi nama berdasarkan besar-kecilnya bentuk bulat-lonjong yang terdapat dalam suatu motif tertentu.Kawung Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

3. Batik Pringgodani
batik cirebon
Motif Batik Pringgodani
Pringgondani sendiri merupakan  nama kesatriyan tempat tinggal Gatotkaca putera Werkudara. Motif ini biasanya ditampilkan dalam warna-warna gelap seperti biru indigo (biru nila) dan soga-coklat, serta penuh sulur-suluran kecil yang diselingi dengan naga pringgondani Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik

4. Batik Parang
batik cirebon
Motif Batik Parang
Parang berarti senjata, menggambarkan kekuasaan. Bahkan Jessica Alba memakai batik dengan Motif Parang .Parang Mengenal Berbagai Macam Jenis Batik.

5. Batik Megamendung
batik cirebon
Motif Batik Megamendung
motif batik ini sangat legendaris dan banyak diminati oleh seluruh masyarakat indonesia dan mancanegara yaitu motif mega mendung motif khas batik cirebon, bisa kita lihat garis lengkung dari bentuk garis lengkung yang paling dalam (mengecil) kemudian melebar keluar (membesar) yang menunjukkan gerak yang teratur harmonis. Bisa dikatakan bahwa garis lengkung yang beraturan ini membawa pesan moral dalam kehidupan manusia yang selalu berubah (naik dan turun).

Itulah motif-motif batik yang banyak diminati oleh masyarakat indonesia dan mancanegara, masih banyak motif-motif batik di indonesia ini lebih dari 100 motif dengan khasnya masing-masing kota.( Batik Cirebon )