Toko Batik Indonesia - Ebatik Grosir Trusmi Cirebon Indonesia

Tuesday, August 19, 2014

Batik Trusmi - Tenun & Batik Indonesia Kok Bermotif Meksiko


TZycacufOG

Batik Trusmi - Sonny Muchlison, dosen Institut Kesenian Jakarta sekaligus pengamat mode Tanah Air,
memiliki cita-cita. Dia ingin warga dari Sabang sampai Merauke mengerjakan aktivitas kerajinan tangan, seperti menenun dan membatik.

Sonny didapuk menjadi Ketua Forum Desainer Etnik Indonesia (FODEI). Dengan posisinya tersebut, dia memiliki impian untuk dapat menggairahkan masyarakat Indonesia terhadap budaya tradisional, seperti menenun dan membatik.
Dia mengaku sering melakukan berbagai pelatihan ke daerah-daerah pelosok Indonesia untuk memberikan arahan dan motivasi membatik dan menenun. Tidak hanya memberikan arahan, dia juga mendapatkan berbagai ilmu tentang budaya daerah.

“Saya ingin dari Sabang sampai Merauke bergerak kembali; menenun dan membatik, menjaga betul warisan nenek moyangnya. Saya sering ke pelosok mencari kain dan memberikan mereka motivasi dan arahan. Mereka mendapatkan ilmu saya, saya juga mendapatkan ilmu budaya dari mereka,” katanya kepada Okezone di Emax Pasaraya, Jakarta, baru-baru ini.

Pria yang sudah 20 tahun bergelut di bidang mode ini mengatakan bahwa banyak perajin tenun dan batik trusmi yang ‘terkontaminasi’ unsur modernitas. Seperti, banyak kain tenun dan batik trusmi yang memiliki motif Meksiko, Bolivia, dan sebagainya.

Keprihatinan tersebut membuat Sonny dan kawan-kawan tergerak untuk menyadarkan para perajin kembali kepada filosofi bangsa dan budaya Indonesia. “Saya melihat banyak perajin batik tenun yang memakai motif Meksiko dan Bolivia karena mereka suka browsing dan menyontek apa yang mereka lihat. Kita pernah dikritik oleh seniman Inggris bahwa ada kain tradisional Jepara yang mencatut motif kerajaan Inggris. Kami di FODEI ingin memberikan arahan, ini lho seharusnya kita buat seperti ini, dengan pakem dan budaya yang kita miliki,” tutupnya.

No comments:

Post a Comment