Toko Batik Indonesia - Ebatik Grosir Trusmi Cirebon Indonesia

Saturday, January 24, 2015

Batik Cirebon - Batik Indonesia Populer Hingga Ke Afrika Selatan

Batik Cirebon - Batik tidak hanya populer di Indonesia, ternyata batik juga sudah memiliki tempat di negara lain. Puluhan ribu kilometer dari negeri asal, tepatnya di sudan, batik sudah sangat di gandrungi.

Fakta tersebut bukan isapan jempol belaka, fakta bahwa batik punya tempat tersendiri di negara yang terletak di kawasan antara Timur Tengah dan Afrika Timur di tegaskan langsung oleh Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Abdul Al Rahim Al Siddig.
"Di Sudan batik sudah sangat terkenal dan populer," sebut Al Rahim di kantor Kedutaan Besar Sudan, Rabu (21/1/2015).

Batik Cirebon - Beliau menyebut, karena saking populernya batik di Sudan, pakaian tersebut sudah di jadikan komoditi ekspor Indonesia ke Sudan. Bahkan Sudan menyediakan tempat khusus untuk menjual batik dari negara pimpinan Presiden Jokowi ini.

Di samping soal batik, Al Rahim turut memaparkan mengenai sejumlah kerjasama yang telah dijalin RI-Sudan. Yakni di beberapa sektor seperti agrikultur, hewan ternak, perikanan, perdagangan, edukasi dan budaya.

Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor kerjasama yang disorot oleh Al Rahim. Sebab, volume perdagangan kedua negara telah meningkat hingga mencapai nilai US$ 747.800.000.
Batik Cirebon - Meningkatnya nilai perdagangan tersebut, menurut Al Rahim dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Namun, salah satu faktor utama ialah partisipasi aktif dari pelaku bisnis kedua negara.

"Partisipasi aktif dari para pelaku bisnis di sejumlah exhibitions trade menjadi faktor yang memberi kontribusi dalam meningkatkan kerjasama ekonomi dan komersial RI dan Sudan," tandas dia.

Filosofi batik Nelson Mandela

Tak hanya di Sudan, Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela yang wafat pada usia 95 tahun itu juga terkenal dengan filosofi batiknya.

Hal itu dikemukakan Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Sungeng Raharjo.

Menurut Sugeng, filosofi pembuatan batik yang memerlukan kesabaran dan keharmonisan merupakan cermin kuat kepribadian Mandela. Bahkan, terkesan Mandela mencintai produk asli Indonesia itu dengan mengenakan batik pada banyak acara-acara resmi. Termasuk pada acara penutupan Piala Dunia tahun 2010.

Dikutip dari BBC 6 Desember 2013, Sugeng mengatakan, perkenalan pertama Mandela dengan batik terjadi pada tahun 1990. Atau beberapa bulan setelah ia dibebaskan dari penjara Pulau Roben. ( Batik Cirebon )

No comments:

Post a Comment