Toko Batik Indonesia - Ebatik Grosir Trusmi Cirebon Indonesia

Thursday, March 5, 2015

Batik Cirebon - Napi Lapas Dilatih Membuat Tong Sampah Batik

batik cirebon
Hasil Tong Sampah Yang Di Cat Motif Batik Oleh Para Napi Lapas Pekalongan
Batik Cirebon - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) atau narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan, mulai Sabtu (28/2) punya kegiatan baru. Mereka dilatih membuat tong sampah batik, sebagai bagian dari program ‘Kelas Inspirasi’ untuk warga binaan Lapas Kelas IIA Pekalongan.

Tong sampah yang terbuat dari plastik yang semula masih polos, selanjutnya dicat dan dilukis motif batik oleh para warga binaan. Selanjutnya, tong sampah batik kreasi para napi itu akan dijual kepada petugas Lapas setempat maupun masyarakat. Hingga Senin (2/3) siang, sedikitnya sudah ada delapan tong sampah batik yang dihasilkan, dan siap dijual kepada masyarakat.

Kalapas Pekalongan, Suprapto, melalui stafnya yang juga menjadi Ketua Kelas Inspirasi, Anang Saifulloh, menjelaskan, produksi tong sampah batik oleh warga binaan itu merupakan salah satu program unggulan tahun ini. Kegiatan produksi tong sampah batik itu, kata dia, diikuti oleh 24 orang warga binaan yang telah menjadi anggota Kelas Inspirasi.

“Kelas Inspirasi tersebut sebenarnya sudah dimulai sejak Mei 2014. Sasarannya adalah untuk mengembangkan kreatifitas warga binaan pemasyarakatan dalam beberapa bidang, seperti bidang penulisan, desain grafis, dan membatik,” ujarnya.

Batik Cirebon - Hingga kemudian, berdasar diskusi antara petugas Lapas Pekalongan bersama warga binaannya, muncul keinginan untuk mengembangkan kreatifitas, yakni membuat tong sampah batik.

“Rencana tersebut sudah lama. Lalu pada Oktober tahun lalu ada pelatihan. Kemudian mulai Sabtu kemarin kita mulai produksi tong sampah batik. Alhamdulillah, sekarang sudah ada delapan tong sampah batik yang sudah jadi,” katanya.

Dari produksi pertama itu, nantinya akan dilihat apakah animo masyarakat cukup besar terhadap kreasi para napi itu. Jika animonya besar, maka akan terus dikembangkan, dengan jumlah produksi yang akan terus bertambah.

Batik Cirebon - Anang menuturkan, para warga binaan yang terlibat pembuatan tong sampah batik itu, mendapat pelatihan dari petugas Lapas maupun rekan sesama warga binaan. “Kebetulan ada warga binaan kita yang sudah mahir membatik. Mereka akhirnya menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dana untuk membeli bahan dasar berupa tong sampah, cat, kuas, dan sebagainya, bersumber dari pemerintah melalui Dirjen Pemasyarakatan. “Kegiatan seperti ini dibiayai negara,” ujarnya.

Sebelumnya, imbuh dia, pihak Lapas Kelas IIA Pekalongan mengajukan proposal kegiatan kepada pemerintah, dan mendapat respon baik. Respon positif dari pemerintah itu muncul lantaran pada tahun lalu, kegiatan Kelas Inspirasi di Lapas Kelas IIA Pekalongan dinilai cukup efektif untuk memunculkan kreatifitas para warga binaan dalam bidang penulisan, desain grafis, maupun membatik.

Lebih lanjut, Anang menambahkan, warga binaan yang ikut Kelas Inspirasi pembuatan tong sampah batik itu tak hanya dilatih produksi saja. Tetapi juga dilatih entrepeneur supaya memiliki kemampuan manajemen yang baik. “Hasil penjualan dari tong sampah batik ini nantinya akan dikelola lagi secara bersama-sama. Jadi di sini ada semacam pelatihan entrepeneur dan manajemen. Kita juga sudah membuat tim kecil dengan tugas masing-masing. Ada tim marketing, desain, pengecatan, dan lainnya,” imbuh dia.( Batik Cirebon )

No comments:

Post a Comment